Ilmu Asuhan Kebidanan dan Keperawatan

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG TAHUN 2010


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan, yang dibedakan menjadi dua bagian: pertama; BBL sangat rendah apabila lahir berat lahir kurang dari 1.500 gram, dan kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram (IDAI, 2009).

Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil. Selain itu paritas yang tinggi juga akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan dimana ibu dengan paritas > 3 anak beresiko 2 kali terhadap melahirkan bayi dengan BBLR (Joeharno, 2008).
Umur ibu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian bayi dengan berat lahir rendah, dimana angka kejadian tertinggi BBLR adalah pada usia dibawah 20 tahun dan pada multigravida yang jarak antara kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah adalah pada usia ibu antara 26 – 30 tahun (Joeharno, 2008).
World Health Organization (WHO) mendefinisikan BBLR sebagai bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Definisi ini didasarkan pada hasil observasi epidemiologi yang membuktikan bahwa bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram mempunyai kontribusi terhadap outcome kesehatan yang buruk. Menurunkan insiden BBLR hingga sepertiganya menjadi salah satu tujuan utama "A World Fit for Children" hingga tahun 2010 sesuai deklarasi dan rencana kerja United Nations General Assembly Special Session on Children in 2002 lebih dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh kelahiran, merupakan BBLR, 95,6% diantaranya merupakan bayi yang dilahirkan di negara-negara sedang berkembang, insidensi BBLR di Asia adalah 22% (Eka Rahayu, 2009).
Begitu juga menurut WHO pada tahun 1961 telah mengganti istilah Premature baby dengan low birth weight baby (Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah : BBLR). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi premature. Keadaan ini dapat di sebabkan oleh : 1) masa kehamilan kurang dari 37 minggu dengan berat yang sesuai (masa kehamilan dihitung mulai dari hari pertama haid yang teratur ; 2) bayi small for gestational age (SGA) : bayi yang kurang dari berat badan yang semestinya menurut masa kehamilannya (Kecil untuk Masa Kehamilan : KMK); 3) kedua-duanya (pernyataan 1 dan 2) (Wiknjosastro, 2007).
Angka kejadian BBLR di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan lain, yaitu berkisar antara 9 % - 30%, hasil studi di 7 daerah multi center diperoleh angka BBLR dengan rentang 2,1 % - 17,2 % secara nasional berdasarkan analisa lanjutan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), angka BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia sehat 2010 yakni maksimal 7% (SDKI, 2009).
Pada tahun 1995 Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia diperkirakan sebesar 55 per 1000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 52 pada tahun 1997, dan turun lagi menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1999, kemudian naik menjadi 47 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. AKB menurut hasil Susenas, berturut-turut pada tahun 2001 sebesar 50 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut hasil SDKI 2002 - 2003 35 per 1000 kelahiran hidup. Adapun target cakupan Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2010 yaitu sebanyak 25 per 1000 kelahiran hidup (Wardani, 2005).
Berdasarkan data dari Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (PG) 2008, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 28 per 10.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian bayi baru lahir (neonatal) masih berada pada kisaran 35 per 1.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab tingginya kematian neonatal adalah bayi dengan berat badan lahir rendah atau BBLR. Penyebab BBLR sampai saat ini masih terus dikaji. Beberapa studi menyebutkan penyebab BBLR adalah multifaktor, antara lain faktor demografi, biologi ibu, riwayat obstetri, morbiditas ibu selama hamil, pemeriksaan kehamilan dan paparan toksin.
Prevalensi Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran didunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering di negara-negara berkembang atau sosio ekonomi rendah secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram . BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupan di masa depan (Propfil Kesehatan RI, 2008).
Berdasarkan Dinas Kesehatan Sumsel, angka kejadian bayi berat badan lahir rendah (BBLR) tahun 2008 sebanyak 220 per 1.000 angka kelahiran hidup dan pada tahun 2009 sebanyak 215 per 1.000 kelahiran hidup. Kota Palembang, angka kelahiran BBLR tahun 2008 sebanyak 213 per 1.000 dan pada tahun 2009 sebanyak 253 per 1.000 kelahiran hidup (Profil Dinkes, 2010).
Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2008 4 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 sekitar 2 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Kota Palembang, 2010).
Pada tahun 2003 AKB di rumah sakit mengalami penurunan berarti yaitu sebesar 22, 9 per 1000 kelahiran hidup, kemudian pada tahun 2004 mengalami kenaikan menjadi 29,4 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2005 mengalami penurunan kembali menjadi 23,7 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan RI, 2006)
Dari data Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang, angka kejadian BBLR pada tahun 2008 adalah 244 (10%) kasus BBLR dari 2439 bayi yang dilahirkan dan pada tahun 2009 sebesar 338 (14%) kasus BBLR dari 2.400 bayi yang dilahirkan (Medical Record, 2009).
Oleh karena itulah, berdasarkan latar belakang diatas dan dengan adanya data yang ada, Maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul "Hubungan Antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010”.
1.2    Rumusan Masalah
Masih tingginya angka kematian bayi tahun 2009 di RSMH 14%. Apakah ada hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010?

1.3    Tujuan Penelitan
1.3.1        Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara umur dan paritas ibu dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010.

1.3.2        Tujuan Khusus
1.      Untuk mengetahui hubungan antara umur ibu dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010.
2.      Untuk mengetahui hubungan antara paritas ibu dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2010.

1.4    Manfaat Penelitian
1.4.1        Bagi Mahasiswa /Peneliti
       Penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan sebagai pengalaman proses belajar dalam bidang Metodologi Penelitian.
1.4.2        Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pendidiukan sebagai bahan perbendaharaan bacaan di perpustakaan dan dapat dijadikan dasar pemikiran didalam penelitian lanjutan bagi Mahasiswi Akbid Budi Mulia Palembang.

1.4.3        Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam program kesehatan reproduksi untuk menurunkan angka kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan perbaikan mutu pelayanan kebidanan.

1.5    Ruang Lingkup
Penelitian ini dalam lingkup askeb neonatus diantaranya faktor umur dan paritas dengan kejadian bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang tahun 2010.  
Share:

Popular Posts

Jumlah Pengunjung

Cari judul yang anda butuhkan disni

Blog Archive

© Al Anshor 2017 All Reserved. Powered by Blogger.

Labels

Blog Archive