BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Anemia dalam kehamilan ialah
kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester 1 dan 3 atau
kadar Hb < 10,5 gr% pada trimester 2.
(Sarwono, 2006).
Penyebab
kematian tertinggi pada ibu-ibu hamil adalah pendarahan, keracunan kehamilan
dari infeksi, salah satu dari beberapa faktor tidak langsung menyebabkan
kematian ibu adalah anemia pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuensi
komplikasi pada kehamilan dan persalinan (Notobroto, 2007).
Data World Health
Organization (WHO), 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan
dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan
oleh defisiensi besi dan pendarahan akut,
bahkan jarak keduanya saling berinteraksi (Saspriyana, 2010).
Berdasarkan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu adalah 307 orang per 100.000
kelahiran hidup dan angka kematian bayi adalah 20 orang per 1.000 kelahiran
hidup (SDKI, 2005).
Angka kematian ibu di
Indonesia setiap tahunnya mencapai 10.260 atau 855 orang setiap bulan. Saat
ini, angka kematian ibu tercatat sebesar 228 per 100 ribu kelahiran hidup.
Padahal, pemerintah menargetkan pada 2015, angka kematian ibu akan turun
menjadi 102 per 100 ribu kelahiran hidup (BKKBN, 2010).
Angka kejadian anemia di
indonesia semakin tinggi dikarenakan penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil
bukan di mulai sebelum kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan tahun 2010
didapatkan bahwa cakupan pelayanan k4
meningkat dari 80, 26% (tahun 2007) menjadi 86, 04% (tahun 2008), namun cakupan
pemberi tablet Fe kepada ibu hamil menurun dari 66, 03% (tahun 2007) menjadi
48, 14% (tahun 2008) (Depkes, 2008).
Berdasarkan data yang didapat
Provinsi Sumatera Selatan, angka kematian ibu pada tahun 2008 sebesar 53 per
100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 mencapai 20 per 100.000 kelahiran
hidup (Dinkes, 2010).
Berdasarkan data yang didapat
di Kota Palembang tahun 2009, jumlah ibu hamil 634 orang, yang menderita anemia
adalah 232 orang atau sekitar 36,5%, sedangkan pada tahun 2010 jumlah ibu hamil
670 orang, yang menderita anemia adalah 491 orang atau sekitar 73,2% (Dinkes,
2010).
Berdasarkan data yang di ambil
di Puskesmas Basuki Rahmat pada tahun 2008 jumlah ibu hamil dengan anemia
mencapai 30 orang dari 1054 ibu hamil atau 2,85%, dan pada tahun 2009 jumlah
ibu dengan anemia mencapai 62 orang dari 978 ibu hamil (6,33%) dan tahun 2010
jumlah ibu hamil dengan anemia mencapai 141
orang dari 1024 ibu hamil (13,8%) (Profil Puskesmas Basuki Rahmat).
Anemia pada kehamilan dapat
menyebabkan komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas seperti
menyebabkan abortus, partus prematur, partus lama karena inersia uteri
pendarahan post partum. Anemia berat dengan Hb kurang dari 4 gr% dapat
mengakibatkan dekompetatio cardis
(Manuaba, 2007).
Berdasarkan data di atas, penyebab
kematian tertinggi pada ibu hamil salah satunya adalah anemia, hal ini
dikarenakan penanganan yang dilakukan ibu hamil bukan dimulai sebelum
kehamilan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut dalam penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun
2010”.
1.2
Rumusan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang
berhubungan antara umur, pendidikan dan paritas dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun 2010?
1.3
Tujuan
Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Diketahuinya faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Basuki
Rahmat Palembang pada tahun 2010.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Diketahuinya distribusi kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun 2010.
2.
Diketahuinya distribusi frekuensi umur pada ibu hamil di Puskesmas
Basuki Rahmat Palembang tahun 2010.
3.
Diketahuinya distribusi frekuensi pendidikan pada ibu hamil
di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang tahun 2010.
4.
Diketahuinya distribusi fekuensi Paritas pada ibu hamil di Puskesmas
Basuki Rahmat Palembang pada tahun 2010.
5. Diketahuinya hubungan umur dengan kejadian
anemia pada ibu dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Basuki
Rahmat Palembang pada tahun 2010.
6.
Diketahuinya hubungan pendidikan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun 2010.
7. Diketahuinya hubungan paritas dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang pada tahun
2010.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Puskesmas Basuki Rahmat Palembang
Hasil penelitian ini digunakan
sebagai masukan dalam usaha evaluasi dalam melaksanakan peleyanan kesehatan
yang lebih baik kepada masyarakat dan sebagai upaya pencegahan terjadinya
anemia pada ibu hamil.
1.4.2
Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai referensi untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengetahuan Mahasiswa Kebidanan Yayasan Budi Mulia.
1.4.3
Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti dalam menerapkan ilmu
kesehatan, dapat dilakukan tolak ukur untuk peneiti selanjutnya.
1.5
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah
asuhan kebidanan yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan umur ibu,
paritas dan pendidikan dengan kejadian anemia dengan subjek penelitian ini,
semua ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal
care di Puskesmas Basuki Rahmat Palembang Tahun 2010.